Zodiak (Edisi 2) - Capricornus

Posted on Saturday, February 21, 2009 by Sang Petualang

Di Mesopotamia, rasi ini sebagai tanda saat Matahari berada paling jauh ke arah selatan dari ekuator (December solstice atau titik balik selatan. Kalau kita di ekuator, maka saat Matahari terbit – posisi terbitnya 23,50 ke arah selatan dihitung dari titik timur. Kini bergeser ke Sagittarius karena adanya presesi). Capricorn sebagai kambing laut (sea-goat; badan ke atas kambing, ke bawah ikan) diduga berawal dari adanya dewa kebebasan pada budaya Assyro-Babylonian, Oannes. Namun, dalam kurun waktu lama berubah menjadi “putri duyung” pada budaya di daerah teluk Persia.

Muncul pula kisah pada masa tersebut kalau Capricornus disebut keturunan Neptunus (Romawi: Neptuni proles = Neptune’s offspring. Neptune = Poseidon, dewa laut bangsa Yunani). Bangsa India, ilustrasinya buaya atau “kuda nil” yang berkepala kambing, Shishumara walau aslinya dinisbahkan ke Draco. Di India sering juga disebut Makhar (sering ditujukan ke Delphinus. Sementara di Mesir dianggap sebagai dewa air Chnum/Chnemu.

Adapun Capricornus di Romawi adalah adaptasi dari Yunani yang telah tumbuh mapan sebelumnya. Berawal dari kisah dewa hutan, Pan (atau Priapus di daerah Asia Minor) yang merupakan musisi handal (as sweet as the nightingale’s song) serta pencipta panpipe (alat musik tiup bentuk pipa seperti suling yang disusun berbaris dengan panjang yang berbeda-beda). Dia juga dianggap sebagai dewa para penggembala. Nasibnya sebatas teman menari bagi para peri/bidadari hutan. Kisah kasihnya dengan para peri selalu kandas, karena ujudnya yang aneh. Kisah lain, dia adalah satyr makhluk setengah ke atas manusia bertanduk kecil dan setengah ke bawah – kakinya adalah kambing berkuku dua (Kadang sang kambing ini lebih dikaitkan dengan kisah Auriga dengan anak kambingnya, Amaltheia).

Ada cerita, dewi Titan yaitu Rhea (“ibu”-nya Zeus) mengutus monster laut Typhon untuk menuju istana dewa di Olympus. Tugasnya membunuh Zeus yang mengambil alih kekuasaan “bapak”-nya sendiri – Cronus/Saturn. Saat Typhon datang, Pan begitu takut lalu terjun ke sungai sambil berniat mengganti ujud menjadi ikan. Namun apa mau dikata, transformasi ini baru berhasil setengah jalan sedemikian ujudnya menjadi bentuknya yang kini dikenal. Saat Zeus nyaris dihancurkan oleh Typhon, Pan dan ayahnya, Hermes/Mercury, berhasil menolongnya. Sebagai penghargaan, akhirnya Pan diletakkan oleh Zeus di langit.

Zodiak
Capricornus adalah salah satu dari 12 simbol Zodiak klasik (ke 10). Batas tanggal yang biasanya adalah antara 22 Desember s.d 19 Januari (epoch awal masehi). Jadi kita yang lahir antara tanggal tersebut dikatakan berbintang Capricornus. Sementara berdasar epoch 2000, Matahari melewati rasi ini antara 19 Januari s.d 15 Februari (28 hari). Harusnya yang lahir pada kurun waktu inilah yang berbintang Capricornus. Pada Zodiak tradisional sebagai kasus dalam horoskop, misalnya yang lahir tanggal 19 Januari akan bersilangan dengan “warga” Aquarius. Namun, kini bersilangan dengan Sagittarius.

Di beberapa daerah di Indonesia, rasi ini disebut Lintang Mriga atau yang mirip adalah Makara/Makra/Makaram (Sankrit: pengaruh India). Lainnya, Lintang Makara/Al-Judayu (Bali), Bintang Mahara/Mohara/Makara (Batak-Toba), Lintang Palguna (Jawa Tengah), Lintang Jadi (Jawa Tengah setelah budaya Arab masuk, Lintang Judi, Jady, Al Qudaiy, Judai, atau Jadiyan), Bentéung Jadi (Sunda), Bintang Judi (Madura), Makára (Cirebon), Tahum Baharu (Minahasa). Relatif sulit menera rasi ini di Jakarta, sebab bintang terterang hanya ber-magnitudo 2,85. Rasi ini ada di atas ufuk timur saat Matahari terbenam sekitar awal Februari. Titik kulminasi 1 – 18 Agustus (midnight culmination 8 Agustus; jam 24:00 di meridian).

Pada rasi ini hanya ada 2 bintang yang cukup terang:
- Delta Capricorni atau Deneb Algedi (berawal dari Ulug Beg: Al Dhanab al Jady, Ekor Kambing (Kadang disebut Scheddi). Di Arab, Al Muhibbain (Dua Sahabat). Warna kuning, m = 2,85 dan berjarak 39 tc.
- Beta Capricorni atau Dabih (Al Sa’d al Dhabih – the Lucky One of the Slaughterers, yang berawal Al Jabbah the Forehead). Warna kuning jingga, m = 3,1 berjarak 314 tc. Merupakan bintang ganda Dabih Major dan Dabih Minor (Alvan G. Clark – 1862) dan masing-masing adalah bintang ganda; walhasil bintang berempat – multiple star.
- Catatan: Bintang berindeks alpha kadang bukan yang paling terang (Alpha Capricorni atau Algedi/Giedi m = 3,58, jarak 109 tc; Gamma Capricorni atau Nashira bahkan 3,69 berjarak 139 tc).

Obyek yang menarik:
- M30 (NGC7099, globular cluster, m = 7,7, berjarak 41.000 tc).
- Capricornus Dwarf (Palomar 12). Globular Cluster, berjarak 62.000 tc. Ada dugaan gugus ini berasal dari satelit galaksi kita (Sagittarius Dwarf Elliptical Galaxy). Ditemukan oleh Fritz Zwicky (1924).

Hujan meteor yang terkait:
- Capricornids (22 Juli) dan Alpha Capricornids (30 Juli).

Fakta Terkait:
- Dari luasannya, paling kecil di antara 12 rasi di Zodiak (ke 40 di antara 88 rasi).
- Bila diurut bintang paling terang (dari m), maka bintang paling terang di rasi ini hanya menempati urutan ke 142 (Delta Capricorni)
- Julukan rasi ini adalah Smile in the Sky.
- Bagi bangsa China, julukannya adalah The Dark Warrior dan atas dasar catatannya pernah terjadi konjungsi 5 planet di rasi ini pada tahun 2449 SM. Fenomena ini uniknya telah diramal oleh “astronom” kerajaan Sargon (Sargon of Agade – Bangsa Semit – era Mesopotamia pertengahan setelah era lahirnya epic Gilgamesh sebagai cikal bakal lahirnya mitologi Yunani) pada tahun 3850 SM.
- 50 ke arah timur dari bintang Deneb Algedi (ke arah batas Aquarius) adalah letak “planet hilang pada rumusan Titius-Bode tahun 1772”. Inilah rumusan Leverrier (1845), yang kemudian tanggal 23 September 1846, planet Neptunus ditemukan untuk pertama kali. Sebenarnya sudah “ter”deteksi sejak 1821 oleh Bouvard.

Daftar Pustaka
Allen, R.H., 1963, Star Name, Dover Pub., New York, p.135-142
Bakich, M., 1995, The Cambridge Guide to the Constellations, Cambridge Univ. Press, Cambridge, p.26, 31-35, 101-105, 126, 166
Cornelius, G., 2005, The Complete Guide to the Constellations, Duncan, London, p.56-57
Darling, D., 2004, The Universal Book of Astronomy, John Wiley & Son, New Jersey, p.87-88
Easton, S.C., 1963, The Heritage of the Past, Holt-Rinehart and Winston, New York, p.92-93
Hamilton, E., 1959, Mythology, A Mentor Book, New York, p.25-26, 40, 316
Maass, A., 1924, Tijdschrift voor Indische Taal, Land en Volkenkunde, Albrecht & Co., Batavia, Deel LXIV, p.432-434, Appendix C (Identifizierte Sterne)
Sawitar, W., 2008, Constellations: The Ancient Cultures of Indonesia, paper for Proceedings of the 10th Asian-Pacific Regional Meeting

Ilustrasi digambar kembali oleh penulis: (1) Stellarium (foto nebula/bintang sebagai latar grafis: STScI-HST, dan bukan bintang sebenarnya di rasi tersebut: Tarantula Nebula, Eagle Nebula, Planetary Nebula SuWt 2 di Centaurus).

Salam. WR
Maaf, .. tidak urut zodiaknya agar yang “ngerasa” berbintang Cap/Aqr (edisi berikut Aqr, disusul Psc) tdk hrs tunggu lama (mengingat IYA2009 yang mulai Januari). Daftar pustaka kini disertakan. Sementara jumlah rasi di Zodiak masih 12. Untuk zodiac Oph, juga akan ditulis dan untuk sementara tengok http://astronomisman89.blogspot.com/. Maaf .. maaf .. dan “Met Ultah” tuk “warga Cap dan Aqr”, khususnya tm(bos), d…, rr, rs, rz.

1 Response to "Zodiak (Edisi 2) - Capricornus"

.
gravatar
Amrizal Says....

Serasa di ruang pertemuan lagi sambil ngamatin slide demi slide or OHP segede ember yang disajikan Pak WR hehehe

Jadi kangen saat2 ini, thnks yach Pak WR for this articles

Popular Posts