Report Pertemuan Rutin Dwimingguan ke-21 (Etnoastronomi)
Posted on Saturday, October 29, 2011 by Sang Petualang
Pertemuan Rutin edisi ke-21 ini menghadirkan materi mengenai Etnoastronomi yang dibawakan oleh Bapak Ferry M. Simatupang selaku pemateri undangan. Dan suatu keistimewaan tersendiri, Bang Ferry (begitu panggilan akrabnya), juga hadir bersama 3 orang yang memiliki pengalaman dalam ilmu etnoastronomi. Pertemuan rutin HAAJ pada hari itu dihadiri oleh lebih dari 60 peserta yang berasal dari kalangan umum, siswa dan mahasiswa.
Apa itu ilmu Etnoastronomi? Etnoastronomi merupakan ilmu yang mempelajari keterkaitan antara Astronomi dengan kebudayaan setempat. Di awal pertemuan, pembicara membahas bagaimana proses manusia mempelajari dan mengenal ilmu astronomi. Di mulai dari sejarah manusia mulai mengenal dan mempelajari alam semesta, penamaan rasi-rasi bintang yang didasarkan pada kepercayaan orang Yunani Kuno, sampai manfaat mempelajari rasi bintang tersebut sebagai petunjuk dalam menjalankan kehidupan pada saat itu yang belum dilengkapi dengan teknologi. Bahkan perkembangan ilmu tersebut cukup memberikan dampak yang berarti pada kehidupan masyarakat di Indonesia.
Tidak hanya itu, pembicara juga memberikan gambaran mengenai keterkaitan beberapa bangunan bersejarah di Dunia, termasuk Indonesia yang dibangun berdasarkan pengamatan benda langit. Misalnya saja bangunan bersejarah Stonehenge di London, Inggris yang ternyata dibangun dengan tujuan untuk kepentingan astronomi. Bangunan ini dibangun dengan mengacu pada titik balik matahari dan equinox. Hal ini akan menunjukkan bahwa pada musim panas, sinar matahari akan mengarah tepat di antara dua susunan batu pada bangunan tersebut. Tidak hanya Stonehenge, masih banyak bangunan bersejarah di dunia yang mengacu pada ilmu astronomi yang dibahas pada pertemuan rutin kali ini.
Di Indonesia, candi Prambanan juga menggunakan sistem pembangunan yang didasarkan oleh ilmu astronomi. Bahkan pada saat ini, beberapa Astronom sedang melakukan penelitian mengenai keterkaitan Candi Borobudur dengan Astronomi. Beberapa peneliti yang sedang melakukan misi tersebut juga hadir di pertemuan HAAJ. Selain Candi Borobudur, Bang Ferry juga membahas proyek yang sedang dijalankan oleh tim Langit Selatan dan beberapa Astronom lain yang dinamakan Folklore. Proyek ini sedang berusaha untuk mengubah penamaan-penamaan rasi bintang dengan penamaan dan gambaran yang lebih dekat hubungannya dengan budaya masyarakat Indonesia. Dan kami semua yang hadir dibuat takjub dengan pemberian gambaran mengenai bentuk rasi bintang yang dikaitkan dengan kebudayaan Indonesia.
Berikut merupakan dokumentasi kegiatan perteuan rutin yang sedang berlangsung.
Sesi tanya jawab oleh beberapa peserta, pengurus, dan penjelasan dari Bapak Widya Sawitar
Suasana pemberian materi mengenai etnoastronomi
Di akhir pertemuan, Kak Irma berbagi pengalaman dengan bercerita mengenai penelitiannya tentang keterkaitan Candi Borobudur dengan Ilmu Astronomi pada saat itu. Selain itu dibahas pula mengenai kepercayaan mengenai terlihatnya bintang polaris dari puncak Candi Borobudur.
Kak irma saat memberikan penjelasan mengenai penelitiannya
Keterkaitan antara kebudayaan setempat dengan ilmu astronomi yang kita kenal saat ini memiliki keanekaragaman pemahaman dan gambaran dari ilmu astronomi itu sendiri. Saat ini astronom-aastronom di Indonesia terus menjalankan misi untuk melestarikan ilmu astronomi dengan kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam.
-Salam HAAJ
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-2, tahun 2011 Abstrak* Matahari atau juga disebut Surya (dari ...
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-limabelas di tahun 2013 Universe Al-Qur’an mer...
-
Laporan dari panitia astroparty 07 Acara : Astro Party Waktu : Selasa, 6 Maret 2007, 13.00 - 17.00 Tempat: Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebuad...
-
TAURUS SANG BANTENG Gambar 1 Credit: WS. *Latar belakang: Gugus galaksi Abell 1689 – NASA, ESA, E. Jullo (...
-
Report Pertemuan Rutin Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) Planetarium Jakarta, 01 Juni 2013 Suasana Pada Saat Pertemuan ...
-
SOFTWARE ASTRONOMI 1. Stellarium Stellarium is a free open source planetarium for your computer. It shows a realistic sky i...
-
Gallery Kegiatan HAAJ Tahun 2013 Pertemuan Rutin Pertama HAAJ "Mengenal Astronomi Amatir" Pertemuan Rutin Pertama HAAJ...
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke -enam di tahun 2013 Bumi adalah pl...
-
Tahun 2013 tak pelak menjadi momen unjuk gigi bagi para penjelajah kecil tata surya. Setelah tahun sebelumnya sempat disibukkan oleh isu k...
-
Citra Komet Halley yang diambil Pada Tahun 1986. Kredit : NASA Komet Halley bisa dibilang sebagai komet yang paling terkenal. Komet ha...
No Response to "Report Pertemuan Rutin Dwimingguan ke-21 (Etnoastronomi)"
Post a Comment