Report Pertemuan Rutin ke - 14 'Kosmologi'
Posted on Monday, July 11, 2011 by Sang Petualang
Tepat tanggal 9 Juli 2011, HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) seperti biasa mengadakan pertemuan rutin yang ke – 14 dengan materi ‘Kosmologi’ bertempatkan di ruang kelas, Planetarium Jakarta. Pertemuan rutin ini seperti biasa dimulai pukul 16.30 WIB. Pemateri yang dihadirkan kali ini pun tidak biasa karena beliau salah satu alumni mahasiswa astronomi ITB serta pembina dari Forum Pelajar Astronomi yang juga merupakan forum binaan dari HAAJ, yaitu Mas Gabriel Iwan Prasetyo. Beliau pun berkenan menyempatkan diri untuk berbagi ilmu sesuai dengan paper yang telah dibagikan kepada para peserta dengan judul ‘Kosmologi : Alam Semesta yang Coba Dipahami Manusia’.
Berikut foto suasana disaat materi berlangsung. Bisa terlihat peserta yang hadir saat pertemuan cukup banyak dan hampir memenuhi kelas pertemuan rutin kali ini. Peserta yang hadir berkisar 29 orang dan cukup beragam dari berbagai kalangan umur dan instansi serta ada yang berkenan membawa keluarganya untuk menghadiri pertemuan kali ini. Pertemuan rutin kali ini di pandu oleh ka Azis selaku moderator.
Gambar 1. Peserta yang hadir di saat pertemuan rutin. Kredit foto: Rayhan. |
Gambar 2 dan 3. Mas Gaby (pemateri) sedang menjelaskan konsep alam semesta mengembang. |
Setelah pemaparan materi mengenai ‘Kosmologi’ telah selesai, para peserta diajak untuk berdiskusi dan segera mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang telah disimpan selama materi berlangsung. Berikut para peserta pertemuan rutin yang hadir dan bertanya seputar pengembangan alam semesta yang dipercepat serta penempatan kosmologi dalam bidang ilmu paham bukan sebagai ilmu sains.
Selain peserta di atas masih ada pertanyaan – pertanyaan tambahan yang datang dari peserta lainnya dalam pemahaman kosmologi dari sisi filsafat. Pertanyaan yang dilontarkan kali ini benar – benar menyita perhatian dari seluruh para peserta yang hadir dan tak luput juga pemateri pun terbawa dalam pengumpamaan alam semesta dari kacamata filsafat.
Lontaran pertanyaan dari para peserta tak luput dari peran Ka Azis (moderator) untuk memanasi pertemuan kali ini dengan pertanyaan terakhir, yaitu ‘Kenapa alam semesta bisa berasal dari sebuah titik dan apakah keistimewaan titik ini?’. Diskusi lanjut terjadi sampai ada salah satu peserta yang mencoba untuk menjawab dan akhirnya kembali lagi terhadap siapa yang mencipta.
Gambar 3. Ka Azis (moderator) |
Setelah sesi tanya – jawab selesai, peserta di ajak tenang kembali setelah sesi tanya – jawab cukup membuat suasana semakin panas. Salah satu peserta yang hadir secara acak dipilih untuk menceritakan kegiatan dan kejadian astronomi yang telah terjadi selama dua minggu ini. Terpilihlah Bagus sebagai salah satu peserta yang akan menceritakan kejadian astronomi apa yang ia lihat atau dikerjakan selama dua minggu ini. Cerita star party IPB 1 yang diselenggarakan HAAJ pada awal tahun dan peristiwa Gerhana Bulan Total (GBT) kemarin menjadi pilihan cerita astronomi yang ia alami tidak dalam dua minggu ini, tapi yang berkesan untuknya sebagai newbie dalam astronomi.
Setelah sesi pertemuan rutin selesai masih ada lagi kelanjutan diskusi yang lebih dalam lagi mengenai kosmologi. Disini peserta yang hadir diberi sebuah kasus ‘Jika diberi kesempatan memilih akan memilih kondisi alam semesta yang seperti apa? Apakah Big Crunch? Steady State? Atau Mengembang?’
Gambar 9. Bagus (peserta pertemuan rutin HAAJ) bercerita pengalamannya seputar astronomi. |
Seperti biasa terbentuk dua kelompok yang saling berbeda pendapat. Dimana kelompok pertama dengan jubir (juru bicara) Arreza mengatakan lebih memilih big crunch berdasarkan fakta yang ada. Berbeda halnya dengan kelompok lain yaitu Ka Ilham dan temannya yang lebih menyukai alam semesta kita untuk mengembang tanpa ditambah kasus adanya dipercepat. Berikut paparan suasana ketika diskusi terjadi:
Gambar 10. Kelompok dengan pilihan Big Crunch |
Gambar 11. Kelompok dengan pilihan alam semesta mengembang |
Berdasarkan diskusi tersebut Mas Gaby mencoba memberikan fakta yang sebenarnya bahwa bagi astronom sekarang mereka lebih menyukai alam semesta dalam kondisi Big Crunch. Dengan alasan mereka dapat mempelajari lebih dalam lagi mengenai proses pembentukkan alam semesta yang berasal dari peristiwa yang kita kenal, yaitu BIG BANG. Tetapi tidak disalahkan juga karena pada kenyataannya alam semesta kita mengembang meskipun dengan mengembangnya alam semesta justru membuat lambat laun semua ikatan yang terjadi termasuk pada atom pun bisa hilang dan menyebabkan ketidakseimbangan pada alam semesta kita.
Ternyata, kemampuan manusia untuk memahami alam semesta kita ternyata masih jauh dari perkiraan terdahulu. Saatnya bagi kita merenungkan kembali sebesar apa alam semesta kita ini dan seberapa jauh kita memahami alam jagat raya ini dan siapakah kita bagi alam semesta ini… :)
-Salam HAAJ-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-2, tahun 2011 Abstrak* Matahari atau juga disebut Surya (dari ...
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-limabelas di tahun 2013 Universe Al-Qur’an mer...
-
Gallery Kegiatan HAAJ Tahun 2013 Pertemuan Rutin Pertama HAAJ "Mengenal Astronomi Amatir" Pertemuan Rutin Pertama HAAJ...
-
Laporan dari panitia astroparty 07 Acara : Astro Party Waktu : Selasa, 6 Maret 2007, 13.00 - 17.00 Tempat: Pusat Ilmu Pengetahuan dan Kebuad...
-
TAURUS SANG BANTENG Gambar 1 Credit: WS. *Latar belakang: Gugus galaksi Abell 1689 – NASA, ESA, E. Jullo (...
-
Report Pertemuan Rutin Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) Planetarium Jakarta, 01 Juni 2013 Suasana Pada Saat Pertemuan ...
-
SOFTWARE ASTRONOMI 1. Stellarium Stellarium is a free open source planetarium for your computer. It shows a realistic sky i...
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke -enam di tahun 2013 Bumi adalah pl...
-
Tahun 2013 tak pelak menjadi momen unjuk gigi bagi para penjelajah kecil tata surya. Setelah tahun sebelumnya sempat disibukkan oleh isu k...
-
Citra Komet Halley yang diambil Pada Tahun 1986. Kredit : NASA Komet Halley bisa dibilang sebagai komet yang paling terkenal. Komet ha...
No Response to "Report Pertemuan Rutin ke - 14 'Kosmologi'"
Post a Comment