Pertemuan Rutin Dwimingguan ke 15 - Sabtu, 23 Juli 2011
Posted on Friday, July 15, 2011 by Sang Petualang
Pertemuan Rutin Dwimingguan
Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ)
edisi ke-lima belas tahun 2011
edisi ke-lima belas tahun 2011
Pendahuluan :
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi bulan dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah.
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya.
Perlu diketahui bahwa dalam kalender Hijriyah, sebuah hari diawali sejak terbenamnya matahari waktu setempat, bukan saat tengah malam. Sementara penentuan awal bulan (kalender) tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Karena itu, satu bulan kalender Hijriyah dapat berumur 29 atau 30 hari.
Hisab
Secara harfiah, hisab bermakna perhitungan. Dalam dunia Islam istilah hisab sering digunakan dalam ilmu falak (astronomi) untuk memperkirakan posisi matahari dan bulan terhadap bumi. Posisi matahari menjadi penting karena menjadi patokan umat Islam dalam menentukan masuknya waktu salat. Sementara posisi bulan diperkirakan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam kalender Hijriyah. Hal ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat muslim mulai berpuasa, awal Syawal (Idul Fithri), serta awal Dzulhijjah saat jamaah haji wukuf di Arafah (9 Dzulhijjah) dan Idul Adha (10 Dzulhijjah).
Dalam Al-Qur'an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Tuhan memang sengaja menjadikan matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.
Karena ibadah-ibadah dalam Islam terkait langsung dengan posisi benda-benda langit (khususnya matahari dan bulan) maka sejak awal peradaban Islam menaruh perhatian besar terhadap astronomi. Astronom muslim ternama yang telah mengembangkan metode hisab modern adalah Al Biruni (973-1048 M), Ibnu Tariq, Al Khawarizmi, Al Batani, dan Habash.
Dewasa ini, metode hisab telah menggunakan komputer dengan tingkat presisi dan akurasi yang tinggi. Berbagai perangkat lunak (software) yang praktis juga telah ada. Hisab seringkali digunakan sebelum rukyat dilakukan. Salah satu hasil hisab adalah penentuan kapan ijtimak terjadi, yaitu saat matahari, bulan, dan bumi berada dalam posisi sebidang atau disebut pula konjungsi geosentris. Konjungsi geosentris terjadi pada saat matahari dan bulan berada di posisi bujur langit yang sama jika diamati dari bumi. Ijtimak terjadi 29,531 hari sekali, atau disebut pula satu periode sinodik.
Rukyat
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang pertama kali tampak setelah terjadinya ijtimak. Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang, atau dengan alat bantu optik seperti teleskop.
Aktivitas rukyat dilakukan pada saat menjelang terbenamnya matahari pertama kali setelah ijtimak (pada waktu ini, posisi Bulan berada di ufuk barat, dan Bulan terbenam sesaat setelah terbenamnya Matahari). Apabila hilal terlihat, maka pada petang (Maghrib) waktu setempat telah memasuki tanggal 1.
Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan "cahaya langit" sekitarnya. Kriteria Danjon (1932, 1936) menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut (arc of light) antara Bulan-Matahari sebesar 7 derajat.
Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging. namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ikllmu tersebut.
-----------------------------------------------------------
Judul Materi : Hisab Rukyat
Narasumber : Bapak Cecep Nurwendaya
Waktu : Sabtu, 23 Juli 2011, mulai pukul 16.30 s.d 20.00 WIB.
Tempat : Gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta Lantai dua.
Alamat: Jln. Cikini Raya no: 73. Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat.
Catatan:
* Bagi yang berminat, silahkan langsung datang ke lokasi dengan waktu yang telah disebutkan.
* Pertemuan Rutin ini terbuka untuk Umum, Free, Hanya dibebankan untuk membayar
Handouts Presentasi.
* Jika langit memungkinkan, setelah pertemuan akan diadakan peneropongan benda langit dengan menggunakan teleskop astronomi.
Contact Person :
1. Muhammad Rayhan (Ketua) : 081317566592
2. Dessy Eprilya (PJ Pertemuan Rutin) : 08988038466
3. Indra Firdaus (Humas & PJ Star Party) : 08999345351
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Popular Posts
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi kedua di tahun 2012 Abstrak* Astronomi ialah cabang i...
-
Tanggal 17 Desember 2011, HAAJ (Himpunan Astronomi Amatir Jakarta) mendapat kesempatan untuk menghadir...
-
D alam mitologi Yunani terdapat cerita tentang bulu domba emas. Raja Athamus dari Boetia setelah menikah dengan Nephele memiliki putra Phrix...
-
Pada tanggal 26 Januari nanti akan terjadi peristiwa astronomis yang sangat jarang terjadi, GMC (Gerhana Matahari Cincin) akan terjadi di w...
-
Hai pengunjung blog penjelajah angkasa yang setia, postingan ini khusus akan menampilkan hasil raker HAAJ 2008 di pertengahan bulan penghuju...
-
Semua berawal dari kegelisahan seorang pengurus lama yang "geregetan" karena melihat 'sunyi'nya kegiatan ke'amatiran...
-
Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-enam tahun 2011 Judul Materi : Penjelajah Kecil di Tata Surya ...
-
SOFTWARE ASTRONOMI 1. Stellarium Stellarium is a free open source planetarium for your computer. It shows a realistic sky i...
-
Dua malam lalu, di salah satu stasiun televisi swasta ditayangkan gamezone (nama stasiun TV, nama game dan waktu penayangannya lupa-red), ya...
-
SETI Oleh Tersia Marsiano Gambar 1: Narasumber Tersia Marsiano yang membawakan materi tentang SETI di pertemuan rutin ke 24 HAAJ Gamba...
1 Response to "Pertemuan Rutin Dwimingguan ke 15 - Sabtu, 23 Juli 2011"
Kemarin saya dateng. Jadi pengen punya teleskop dech..
Post a Comment