Sekilas Peta Langit (2)

Posted on Thursday, October 15, 2009 by Sang Petualang

Ragam Budaya Pemetaan Langit
Kalau melihat sejarah pemetaan langit
yang dapat dicatat antara lain bahwa bangsa Mesopotamia (10.000 – 3.300 SM) mengenal 60 rasi bintang (termasuk 12 rasi Zodiak), Babylonia dan Assyria (2.900 SM – 600 SM) mengenal 31 rasi (17 atau 18 zodiak). Dari budaya Assyro-Babylonia sekitar tahun 1400 – 1000 SM, terdapat karya berupa catatan tulis Ea Anu Enlil di mana langit dibagi 3 bagian. Di selatan ekuator disebut milik dewa Ea (outer road). Anak Ea bernama Enlil (inner road) yaitu terdiri dari bintang-bintang sirkumpolar. Sementara sekitar ekuator dikuasai oleh Anu. Setiap lingkaran tersebut dibagi lagi di dalam kekuasaan 12 dewa. Sesuai nantinya dengan pembagian 12 bulan dalam setahun. Ratusan tahun berselang hal ini diadaptasi dalam penentuan zodiak yang kini dikenal, the ecliptic-based zodiac.

Penggambaran konstelasi bintang di ruang pertunjukan Planetarium & Observatorium Jakarta. Kredit:Ronny


Pada bangsa Yunani sampai era Aratus dikenal ada 44 rasi bintang (12 zodiak). Secara terpisah di India (pada akhir budaya Mesopotamia) mengenal 60 rasi bintang (17 zodiak, atau 27/28 naksatras yang berdasar posisi Bulan). Tentang naksatras ini sebenarnya berdasar budaya awal pembuatan kalender yang dulu memang umumnya berpedoman Bulan (kalender Bulan). Sebagai contoh pada awal dibuatnya kalender dikenal istilah mazzaloth oleh bangsa Hebrew/Yahudi, bangsa Arab menyebutnya al-manazil, di China Hsiu. Pembagian rasi ada 2 pedoman, mengikuti lingkaran ekliptika atau mengikuti lingkaran ekuator langit.


Kembali pada pendataan rasi bintang, di China pada abad 5 SM dikenal ada 40 rasi bintang (28 zodiak), sementara antara tahun 370 – 270 SM didata 1.400-an bintang yang terbagi dalam 284 rasi bintang. Namun, pada abad 7 M justru jumlah bintang yang didata hanya 1.350 bintang yang terbagi dalam 25 rasi bintang (13 di belahan langit utara dekat Kutub Utara, 12 di dekat ekuator langit ). Beda dengan lainnya, peta langit pada budaya Inca, Amazonia, Maya, Aztec (Amerika) yang cenderung berpedoman pada jalur Bima Sakti (Milky Way). Bukan tempat bergesernya Matahari, Bulan, dan planet (lingkaran ekliptika). Yang tercatat bahwa pendataan mereka telah ada sejak sekitar tahun 3.114 SM.


Peta Langit (Planisfer)

Rekan sang pelaut ulung Columbus, yaitu Amerigo Vespucci (1503), membagi Centaurus yang sangat luas menjadi 2 rasi bintang – Centaurus dan Crux. Dia juga memetakan rasi Triangulum Australe (catatan: namanya digunakan sebagai ide nama benua Amerika). Adapun gambar peta langit dalam bentuk planisfer pada era modern dilakukan Pieter Bienewitz dari Jerman tahun 1536. Terdapat 50 rasi (48 adaptasi dari hasil Ptolemy). Disempurnakan tahun 1551 oleh Gerardus Mercator (pakar geografi dari Finlandia) dalam bentuk bola langit (Mercator’s Projection) sekaligus menambah 1 rasi bintang, Coma Berenices (Yang pertama menggunakan planisfer untuk navigasi). Selanjutnya Bayer dari Jerman menambah 12 rasi.


Tahun 1592: Petrus Plancius dari Belanda menambah Columba.

Tahun 1596: Pieter Dirksz Keyser dan Frederick de Houtman dari Belanda menambah 11

(Apus, Chamaleon, Dorado, Grus, Hydrus, Indus, Musca, Pavo, Phoenix, Tucana, Volans).

Tahun 1661: Jakop Bartsch dari Jerman menambah Camelopardalis.

Tahun 1679: Augustine Royer dari Perancis menambah Monoceros.

(2 rasi ini berdasar catatan dibakukan oleh Petrus Plancius tahun 1613).

Tahun 1687: Johannes Hevelius menambah 7

(Canes Venatici, Lacerta, Leo Minor, Lynx, Scutum, Sextans, Vulpecula).

Tahun 1756: Nicolas Louis de Lacaille setelah mengembara ke Tanjung Harapan, menambah 14

(Antlia, Caelum, Carina, Circinus, Fornax, Horologium, Mensa, Microscopium, Norma, Octans, Pictor, Puppis, Pyxis, Reticulum, Sculptor, Telescopium, Vela).

Pada akhirnya sekarang dikenal ada 88 rasi bintang yang dibakukan oleh IAU pada tahun 1928.


Daftar Pustaka (Tolong liat artikel edisi 1 dan artikel Zodiak sebelumnya)

Bakich, M., 1995, The Cambridge Guide to the Constellations, Cambridge Univ. Press, Cambridge

Cornelius, G., 2005, The Complete Guide to the Constellations, Duncan, London

Sawitar, W., 2005, Constellations: In the Time Scale of the Cultures, in W. Sutantyo, P. W. Premadi, P. Mahasena, T. Hidayat and S. Mineshige (eds), Proceedings of the 9th Asian-Pacific Regional Meeting 2005, p.328-329.


Salam WfR&G

Kisah berikutnya sabar ya, sementara nih adaIntermezzooo…

khusus untuk anggota HAAJ, FOSCA, SIRIUS, POLARIS, FPA yang sudah terdftr (24 org + 4 sedang dicheck lagi) & akan ke Conference of the Indonesian Astronomical Society (HAI) di ITB & Bosscha – 29-31 Okt, dimhn hdr: Sabtu, 24 Okt jam 15:30 WIB. Ada review unik, ajang presentasi/diskusi termsk dari 5 mhsw Fisika UNJ. Pengurus HAAJ hrp hadir jam 13:30 WIB (tuk sediain konsumsi maunya .. hmm). Jadwal ketat, mhn tpt wkt. Berikut jadwal presentasi:


1. (16:00 – 16:20) Teori Observasi dan Pengolahan Data /Hart/ UNJ

2. (16:20 – 16:40) Evolusi Bintang /Sty/ UNJ

3. (16:40 – 17:00) Mengenal FOSCA /Wls/ FOSCA

4. (17:10 – 17:30) A Captivating Birth of Stars /Dino/ HAAJ

5. (17:30 – 17:50) Struktur dan Dinamika Orbit /Fin/ UNJ

= = = = = ISHOMA = = = = = = =

6. (19:00 – 19:20) Dinamika Orbit Bulan /Dvi/ UNJ

7. (19:20 – 19:40) Alat Detektor Astronomi: CCD /Sti/ UNJ

8. (19:40 – 20:00) Impl. Kmr Dgtl utk M-identfks Stlt di Jup. /Epr/ FOSCA


Punten …. Maaf,

Tuk HAAJ dan POLARIS yang buat paper poster, dari panitiaposter is in English (at least its abstract). Jg hrs buat makalah singkatnya ± 2½ hal A4, spasi 1, tuk proceedings.

Tuk SIRIUS dan POLARIS, segera bahas pameran–bersama 1 stand. Sabtu, 17 Okt saat pertemuan HAAJ sedptnya sdh ada draft kebutuhannya.

Tuk semua yang terdaftr dan berstatus “S”, mhn krm alamat sekolah lengkap ke humas_haaj84@yahoo.com Diharap data terkumpul Sabtu, 17 Okt., paling lambat 19 Okt.

Tuk semua: sekalian tuntaskan rencana keberangkatan ke Bdg, termsk akomodasi, dsb. pra atau pasca acara presentasi (Ingat! Tgl 29 Okt, jam 08:30 acara HAI sudah dimulai. Jadi, diharapkan Rabu malam semua sudah di Bandung). Tuk acr di atas dan ke Bdg, hub: Ronny Syamara. Info acr Bdg liat http://astronomy.itb.ac.id/HAI2009.

Hatur Nuhun …. Terima kasih. Salam WfR&G

No Response to "Sekilas Peta Langit (2)"

Popular Posts