RUNDOWN ACARA STAR PARTY 3

RUNDOWN STAR PARTY 3
Stasiun Pengamat Dirgantara (SPD)
LAPAN
Tanjungsari – Sumedang
Sabtu-Minggu, 10-11 Oktober 2009
-

Atau bisa di download di link ini :
-
Untuk informasi selanjutnya mengenai kegiatan Star Party 3, dapat menghubungi:

Indra : 08999345351
Ronny : 085697533281
Vincen : 08561563956
atau dapat juga melalui email di humas_haaj84@yahoo.com

Terima Kasih
Salam


Panitia Star Party


FORMAT WORKPLAN STAR PARTY.

Assalamualaikum Wr.Wb.

Bagi semua pencinta langit yang ingin mengikuti Star Party 3 di Stasiun Pengamatan Dirgantara (SPD) LAPAN Tanjungsari - Sumedang . Tanggal 10 - 11 Oktober 2009.

Seperti yang sudah di beritahukan sebelumnya. Bahwa syarat untuk Mengikuti Star Party ke 3 salah satunya adalah untuk membuat Workplan. Kami selaku pengurus HAAJ akan memberikan Format Workplan dan Contoh dari Workplan itu.

Tolong dalam membuat workplan ini harus mengikuti prosedur sesuai yang tertera disini.

-----------------------

Ukuran Kertas : A4
Font : Arial
Font Judul : 20
Ukuran Font : 12
Spasi : 1,5
Batas Margin :
- Kiri : 3,5cm
Kanan, Atas, Bawah : 3cm

FORMAT NAMA FILE DI WORD :
NAMA LENGKAP - ASAL SEKOLAH

CONTOH :
ADLY RENHORAN - SMAN 54 JAKARTA

* Format Penulisan


Header : Judul

Bab I Pendahuluan
[Mengekspresikan keinginan atau tujuan anda untuk mengikuti kegiatan ini]



Bab II : Isi
[Berisi tentang rencana kegiatan peserta di acara ini]



Bab III : Penutup
[Mengekspresikan harapan peserta untuk mengikuti kegiatan ini]


Atau apabila ada yang mau mendownload secara utuh bisa mendownload disini.

Contoh Workplan

BAGI TEMAN-TEMAN YANG SUDAH MEMBUAT WORKPLAN,
HARAP KIRIM KE EMAIL HAAJ :

humas_haaj84@yahoo.com

Terima Kasih


Contact Person :
Indra Firdaus - 08999345351
Ronny Syamara - 085697533281
Vinsensius - 08561563956

INFORMASI STAR PARTY 3: LAPAN-Sumedang, 10-11 Oktober 2009


1. Pendahuluan

Star Party adalah sebuah kegiatan astronomi di mana para peserta akan diajak untuk begadang semalam suntuk untuk menikmati dan mempelajari keindahan alam semesta nan luas. Kegiatan yang sudah diagendakan sejak tahun 2008 yang lalu, adalah merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap 3 bulan sekali. Untuk tahun ini, Star Party pertama dilaksanakan di Kampus IPB Darmaga Bogor - IPB pertengahan Maret lalu, dan Star Party yang kedua di kawasan Gunung Mas - Puncak di akhir Juni. Dan Star Party yang ketiga Insya Allah akan dilaksanakan di Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN - Tanjungsari Sumedang pada tanggal 10-11 Oktober 2009.

2. Bentuk kegiatan
Pada Star Party ketiga ini, para peserta akan diajak untuk mengenal
Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN - Tanjungsari Sumedang baik dari sejarah, segi fasilitas penelitian, aktifitas para peneliti dan publikasi ke masyarakat luas. Selain itu kegiatan mengamati objek benda langit dengan beberapa teleskop yang ada menjadi kegiatan utama disetiap acara Star Party.

3. Syarat keikutsertaan
Setiap peserta yang akan mengikuti kegiatan ini terdapat beberapa syarat, diantaranya:
  1. Membuat rencana kerja (Work Plan) selama berada di Pusat Stasiun Pengamatan Dirgantara LAPAN - Tanjungsari Sumedang. Adapun format dari Work Plan akan di upload pada informasi selanjutnya. Work Plan dikirim ke email humas_haaj84@yahoo.com
  2. Telah mengikuti Star Party 1 dan Star Party 2.
  3. Telah mengikuti pertemuan rutin HAAJ minimal 6 kali pertemuan.
4. Jumlah Peserta, Biaya dan Cara Pembayaran
Adapun jumlah peserta yang dapat mengikuti kegiatan ini sebanyak 30 orang peserta. Dengan Biaya sebesar Rp. 200.000,- per orangnya. Adapun pembayaran dapat dilakukan secara langsung ke panitia melalui Sdr. Vincen, atau dapat juga melalui rekening BCA yaitu,

KCP BCA SETIABUDI ATRIUM
Atas nama Ronny Syamara
no. rek. 7660184664

jika pembayaran melalui rekening, diharapkan untuk menghubungi Sdr. Ronny sebelum proses transaksi berlangsung dan mengirimkan bukti setoran via email.

5. Tanggal Penting
09 September 2009 --> Next announcement

25 September 2009 --> Pengumpulan Work Plan

26 September 2009 --> Pengumuman peserta yang lolos seleksi

03 Oktober 2009 --> Pembagian kelompok dan batas akhir pembayaran

10-11 Oktober 2009 --> Pelaksanaan kegiatan


6. Informasi
Untuk informasi selanjutnya mengenai kegiatan Star Party 3, dapat menghubungi:
  • Indra : 08999345351
  • Ronny : 085697533281
  • Vincen : 08561563956
atau dapat juga melalui email di humas_haaj84@yahoo.com

Terima Kasih
Salam


Panitia Star Party

Nimpalin Pak Wied Ahhhh.... ^_^


"The Hunter and his Dog"

My Backyard - 06* 54' 13" S, 107* 50' 22" E

September 23, 2009 - 04.45 am


Canon EOS 1000D
ISO 800 - 15" time eksposure - Fluorescent WB
-
"The Hunter" in my head

My Backyard - 06* 54' 13" S, 107* 50' 22" E

September 23, 2009 - 04.58 am


Canon EOS 1000D
ISO 800 - 15" time eksposure - Fluorescent WB
-

Piece from "The Hunter"

My Backyard - 06* 54' 13" S, 107* 50' 22" E

September 23, 2009 - 04.27 am


Canon EOS 1000D
ISO 800 - 15" time eksposure - Fluorescent WB

OBROLAN UNIK SAAT LEBARAN

Moment Lebaran hari ke 2, tgl. 21 Sept., kebetulan bersamaan dengan ultahnya salah 1 anggota HAAJ Sang Surahiswara. Saat itu, adik saya ini sedang berada jauh di Jampang – Pelabuhan Ratu masih terus lagi. Selamat untuk adik ini. Di hari yang sama, seperti biasa Lebaran – sms di hp bolak balik harus dikosongkan. Namun, ada 1 yang sengaja saya simpan. Walau suasana Lebaran masih kental dan saat itu pun (jam 13-an) saya masih keliling Jakarta, ternyata ada siswa yang masih tidak bisa lepas dari obrolan seputar astronomy. Memang, walau sekedar iseng imajinatif – namun ada sisi romantisnya juga. Kerinduan tuk menikmati langit tetap jadi mainstreamnya, dan yang dibahas adalah situasi atau pemandangan langit malam saat itu yang terkait khususnya dengan rasi bintang.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Berawal dari sms seorang siswa yang juga anggota HAAJ/FOSCA/FPA, tertulis apa adanya:

“AssWW. Pa, bisa ceritain ga sezarah kisah ttg kaitannya Eridanus dengan sungai Nil?”

Dan saya jawab:

“Waalaikumslm. Kalo skrg tentang sebaskom ketupat, sabar mpe abiz dulu ya .. hihi.”

Hahahahaha .. Ketupatnya bukan bjr sangkar ya pa, tapi layang-2 (Crux)! Pake opor Aries dan Cygnus! Asik deh.

Bgn Deneb disingkirin tuh. Aku lg nguber Aquarius – haus nih. Eh .. kpn nemenin Cetus di F1? Byar byur, asal ga ktemu Draco aja.

Skrg lg nemenin Orion dan Sirius-nya bwt serang balik grupnya Sco! Tp dia takut ujan katanya!

Siapa takut ujan?

Takut ntar klu Orion yang menang malah ujan! Kan Winter Triangle ^_^ Oya, udah ga bisa ya?

Kecepetan sebln nongolnya. Pancaroba beras ga numbuh. Logistik perang ga ada. Scorpio di mana2 skrg. Nyerbu barat, Matahari aja kabur tuh didorong Scorpio.

Hrsnya semua rasi muncul di tmp yang sama pd saat yang sama pak, sbg bukti mrk udah maaf2an. Tp ntar pd keringatan semua, kirain mau kiamat. Hehe ..

Makanya Sang Hakim Libra nengahin Sco dan Mthr skrg ini. Yang lain gantian muncul tuk ronda malem.

Hahahaha .. Hbt pak! Ntar ajarin ya kyk gitu! Ttg human and sky before century.

Sip. Crita bisa lahir dari langit dgn ragam versi & jaman. Ok.

SETUJU!!! HIDUP ASTRO! Jd males bljr sklh nih. Hehe ..

A.W.A.S.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Sekedar info (posisi & waktu cumakisaran, tepatnya periksa sendiri)

Eridanus dI mitologi: gambaran Sungai Nil, Euphrates, dan Po. Wilayah rasi ini sangat panjang. Berawal dekat Orion di timur (bintang lambda Eridani – terbit jam 10:50 PM) sampai dekat puncak segitiga Hydrus dekat Kutub Langit Selatan. Bintang terterangnya Achernar terbit 6:50 PM.

CruxBintang layang-layang terbenam sekitar 7 PM.

Aries – Domba (bintang terangnya Sheratan dan Mesarthim terbit sekitar 7:30 PM).

Cygnus + bintang terangnya Deneb (dekat Draco) di utara terbenam 2 AM

Aquarius – Pemuda (Ganymede) Pembawa Air (bintang Sadal Melik transit 10 PM)

Cetus – Ikan Paus terbit 7:30 PM.

Draco – Naga Laut terbenam 11 PM.

Orion – Sang Pemburu (bintang terangnya Rigel terbit 11 PM).

SiriusBintang terang di Anjing Besar terbit 00:30 AM

ScorpioSaat ini di langit malam Jakarta tampak jelas.

Winter TriangleSegitiga Musim Dingin (Betelgeuse–Sirius–Procyon)

MatahariDi kepala Virgo. Jam 7 PM, Virgo hanya tampak bagian lutut (Tau Virginis, ufuk barat) sampai telapak kaki (109 Virginis 20 derajat di atas ufuk barat).

Libra – Timbangan, di depan Scorpio.


Salam WfG.

Saat tulisan ini jadi, 2 anggota HAAJ lagi sibuk ngamat Bulan. Memang indah adanya, langit bersih.

Rasi bintang dan bintang yang diobrolin di atas, dpt dilihat saat malam takbiran, malam itu, dan minggu ini masih. Tolong periksa jika ada waktu. Siang ber-maaf2-an, mlm mpe pagi silakan nikmati karuniaNya yang lain di langit. Wartya Wiyata Wicitra Withing Wintang Widik Widik.

Oya, tuk Wasistha Sang Perunggu, selamat ber-kontemplasi with your inner beauty. Tuk Sang Surahiswara dan Wawargita, nikmati keindahan karunia mudik bersama keluarga. Hati2 di jalan.

Tuk semua HAAJ/FOSCA/FPA/POLARIS: Selamat Idul Fitri 1430H. Mohon Maaf Lahir & Batin.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1430 H

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarakaatuh

Andai jari jemari tak sempat berjabat
Jika raga tak sempat untuk bersua
Untuk kata yang membekas luka
Semoga pintu maaf masih terbuka

Dengan segala kekurangan dan kekhilafan
Kami keluarga besar Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) mohon di bukakan pintu maaf yang selebar-lebarnya
Akan Dosa dan kesalahan yang pernah kami perbuat.....





Sekilas Peta Langit (1)

Gambar 1: Diambil dari software stellarium, terlihat tiga buah bintang yang menunjukkan bentuk berupa segitiga. Dikenal dengan segitiga musim dingin bagi daerah Bumi utara. Credit: Ronny

Tiap bangsa punya budaya pemetaan langit. Populer di Indonesia adalah Lintang Waluku (alat bajak sawah), orang Yunani kuno menyebutnya Orion (Sang Pemburu). Di Indonesia, penampakan rasi ini di ufuk Timur pada awal malam menandakan awal musim hujan. Adapun bangsa Mesir memakai bintang paling terang di langit malamSirius di rasi Canis Major (Anjing Besar) sebagai tanda datangnya banjir sungai Nil. Rasi lainnya Bintang Layang-layang (Lintang Pari atau Lintang Gubuk Penceng) dimana orang Yunani menyebutnya Crux (Salib), yang digunakan untuk pedoman arah (kompas, juga berlaku bagi masyarakat di belahan selatan). Nama lainnya Bintang Salib Selatan.

Sementara di belahan utara, untuk arah Utara digunakan Bintang Biduk/Bintang Tujuh/Beruang Besar (masyarakat Indian di Amerika) atau Ursa Major. Rasi ini juga disebut Gayung Besar atau Big Dipper, karena formasi bintangnya mirip gayung dilihat dari samping. Ada pula yang melihatnya sebagai alat bajak (luku) dorong. Bahkan mengenai Beruang Besar, ada kesamaan di Eropa, Asia, Amerika Utara, dan Mesir. Diduga telah dipakai sejak zaman es (EuroAsia). Di India, ke 7 bintang terang di rasi ini adalah simbul 7 manusia bijak (Rishi).


Gambar 2: Diambil dari buku History of Java (Raffles) - Sky Calendars of The Indo-Malay Archipelago (Gene Ammarell). Di Indonesia dikenal sebagai Lintang Waluku yang digambarkan sebagai alat bajak sawah. Credit: Wied


Mengenai rasi bintang khususnya Zodiak (Circle of Animals. Akar kata zoo) bahkan sudah lebih dulu ada di Mesopotamia (4.000 SM) yang tertuang dalam epiknya Gilgamesh. Melihat perkembangan masyarakatnya bahkan ada yang menduga budaya menera langit ini sejak 10.000 SM. Termasuk yang sampai sekarang akhirnya berkembang menjadi astrologi. Adapun penamaan bintang terutama yang terang biasanya dipakai sebagai tanda untuk tiap rasi. Misal Betelgeuse (warna merah) dan Rigel (warna biru) di Orion. Antares (merah) di jantung Kalajengking Scorpius, Aldebaran (merah) di salah satu mata si Banteng Taurus.


Salah satu bintang yang jadi perhatian khusus adalah yang dijuluki North Star (Bintang Utara). Saat itu ada patokan dalam astronomi/astrologi bahwa bintang yang diambil sebagai pedoman adalah Alpha Draconis sebagai North Star. Bintang ini seolah diam di langit, sementara bintang-bintang lain bergeser mengelilinginya. Penampakan gerak bintang mengelilingi North Star, saat ini diketahui akibat rotasi Bumi. Perpanjangan sumbu rotasi Bumi ke bola langit utara menunjuk ke arah Alpha Draconis. Hal ini dibakukan khususnya oleh masyarakat Minoan dari Crete (Yunani – 1867 SM). Saat itu tepat tanggal 21 Maret, lintasan Matahari memotong ekuator langit (Spring Equinox, Matahari dari belahan selatan menuju ke belahan utara). Sementara North Star tersebut pada era Cleostratos dari Tenedos ( ~ 550 SM – seorang filosof Ionian murid Thales dari Miletos) adalah ke arah bintang Polaris. Dia pula yang membagi Zodiak menjadi 12 rasi bintang (dari catatan ada beberapa nama yang menentukan Zodiak a.l. Pythagoras dan Oinopides – 450 SM). Adapun dalam pemetaan langit, Aratus (315 – 245 SM) dari Yunani membakukan jumlah rasi bintang menjadi 44 buah.


Adapun satu rasi bintang sebenarnya masih diragukan, karena pada era Julius Caesar (100 – 44 SM) daerah Scorpius dibagi 2 rasi, Scorpius dan Libra (Timbangan, bukan gambaran binatang ataupun manusia). Namun dari catatan saat itu bahwa Zodiak tetap 12 rasi bintang. Rasi apa yang saat itu dihilangkan masih tanda tanya untuk penulis.

(Analisis diberikutnya ya, tapi referensinya sekarang aja).


Daftar Pustaka

Cornelius, G., 1997, The Starlore Handbook : An Essential Guide to the Night Sky, Chronicle Books, p.9-19.

Hartmann, W.K., 1985, Astronomy : The Cosmic Journey, Wadsworth Pub. Co., Belmont, p.6-21, 494-497.

Karttunen, H. et al. (eds.), 1984, Fundamental Astronomy, Springer-Verlag, Berlin, p.456-458.

Sawitar, W., 2005, Constellations: In the Time Scale of the Cultures, in W. Sutantyo, P. W. Premadi, P. Mahasena, T. Hidayat and S. Mineshige (eds), Proceedings of the 9th Asian-Pacific Regional Meeting 2005, p.328-329.

Sawitar, W., 2008, Constellations: The Ancient Cultures of Indonesia. Paper poster of the 10th Asian-Pacific Regional Meeting 2008

Sawitar, W., 2009, Star and the Universe: The Ancient Cultures of Indonesia, “Stars of Asia Workshop” at National Astronomical Observatory of Japan – Mitaka – Tokyo, 11-14 Mei 2009.

Walker, C. (ed.), 1996, Astronomy : Before the Telescope, British Museum Press, London, p. 43-5, 68, 73, 87, 110, 123, 146, 154-5, 252-6, 269-70, 283-4, 288, 290, 296, 299, 301, 308, 310-11, 319-21, 324, 328, 338.

(Juga referensi sebelumnya di artikel pada blog ini tentang Zodiak: Aries, Aquarius, Capricorn)


Salam WfG.

Tulisan ini hadiah tuk sahabat muda yang lagi seneng nekunin ini. Kali-kali bisa dikembangin sendiri agar bisa jadi karya tulis.


Tuk HAAJ, ditunggu Sabtu ini (maleeem) tuk bahas SP3 dan HAI. Sekalian sama rekan2 mahasiswa UNJ Fisika yang lagi bimbingan dan ambil data Jupiter sama Bulan, skaligus nunggu sahur .. uff.


Tuk rekan2 BSCR, mohon maaf (tanggal 11, jadi ingat sesuatu nih) saya tidak dapat hadir ke ITB. Wah bagus tuh membahas film “Islam and Science” dengan host Prof. J. Khalili, banyak astronominya lagi .. ufz. Oya, hallo Adis dan Tania – kalau bisa hadir gih. Khusus undangan dan terbatas sih, tapi gpp. Anggap saya turut mengundang kalian, sekalian buka bersama. Kak Ronny hadir, kalau minat kontak kak Ronny aja ya.


Juga minta maaf ke Langitselatan, ternyata walau Kamis-Sabtu saya ke Bosscha – tidak sempat bahas program pak Kaifu.


(Jakarta, 8 September 2009. 17:40)

Pertemuan Rutin Dwimingguian - 05 September 2009

Pertemuan Rutin Dwimingguan Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) edisi ke-16.

Judul Materi :Search for Extraterrestrial Intelligent (SETI)
Narasumber : Bpk. Djuhana Widjajakusuma, Pendiri Himpunan Astronomi Amatir Jakarta
Waktu : Sabtu, 05 September 2009, mulai pukul 16.30 s.d 20.00 WIB.
Tempat : Gedung Planetarium dan Observatorium Jakarta, Lantai dua. Jln. Cikini Raya no: 73. Taman Ismail Marzuki, Menteng, Jakarta Pusat.


Catatan:

* Bagi yang berminat, silahkan langsung datang ke lokasi dengan waktu yang telah disebutkan
* Acara akan diselingi dengan Ta'jil Party saat azan maghrib berkumandang.
* Jika langit memungkinkan, setelah pertemuan akan diadakan peneropongan benda langit dengan menggunakan teleskop astronomi.

Terima Kasih

Penanggung Jawab Pertemuan Rutin - Himpunan Astronomi Amatir Jakarta
M. Rayhan

BEYOND IMAGINATION

I. The Sky

For thousands of years, people have looked up at the beauty and mistery of the night-time sky. Before the invention of movies, etc., people entertained themselves by observing the heavens. Astronomy, the study of the heavens, is the oldest science known to humankind. Before we had atlases, etc., the stars were our maps and even our calendars. They guided travellers through mountains and deserts, and told us what time of the year it was.


II. Star Meditation

What do you see on the Moon – the closest to our beautiful planet – the Blue Planet? One of the most quietly electrifying experiences is to go outside – look at the Moon. Then realize that men have been there – walking on the Moon.

There is nothing quite as awesome as lying on your back on a clear evening to gaze at the sea of myriads of stars in the heaven. Imagine billions sparkles of heaven’s candles like fireflies. Seen like spread of powder. Pick a comfortable spot outdoors and keep warm in a sleeping bag or blanket. Look at the sky and feel the smallness of your body resting on our spinning world – the Earth. Feel the power and warmth of each star. Imagine how big they are, how bright indeed. What possible other solar systems might exist around. What energy has created this universe? Is the universe actually infinite or just only very large? What role do you play in all this activity? At this time, at that time, at one time, at the same time. What time is it? Please, - tell me about time. Yap, Time will tell.

But, one night in the early 1600s Galileo got excited of using his telescope to spot and pointed it to the heavens. Suddenly the Moon had mountains, ‘the Medicean Stars’ a fleet of moons encircled Jupiter. Since this moment, people would never again gaze at the night sky in the same way. Like open the windows of the sky, there’s the hidden universe. This is one of most fascinating chapters in the history of astronomy. Saw ‘great, unusual and remarkable spectacles’ such as no man had seen before.


III. Space Travel

What stars are like? In fact, they are really big. They are bodies like our Sun, made up of very hot glowing gas. They give energy as light, heat, and other forms of radiation. The only reason stars appear to be so tiny is because they are so far away.

Now imagine you could ride in a star-ship that could travel at the speed of light, about 300.000 kilometres per second. It would take you just eight minutes and 11 seconds to travel to the Sun. But it would take you more than 4 years to reach the nearest star Proxima Centauri. It is said, the distance of this star is about 4 light years. Or you could make a scale. If the distance between the Sun and Earth is 1 meter, so the farthest planet – Neptune is about 30 metres. And the nearest star is about 280 kilometres.

Or, you could imagine like this. Astronaut Neil Armstrong planted the first footprint on the Moon on 20 July 1969. This Manned Spacecraft to the Moon – known as Apollo 11 went to the orbit around our satellite after three-day journey from Earth. But if you would take the spacecraft to the nearest star with the newest technology, you have to build the room within the spacecraft, furnished with some sofas which are so comfortable. You could enjoy your breakfast, experience a superb lunch, afternoon tea, or a romantic dinner accompanied by live music – just for 100.000 years. WOW !

Now you could imagine about how big the Milky Way? If you take a non-stop journey, in straight line path, with maximum speed with your spacecraft from one edge across to the other edge (the diameter), you need indeed 2.5 billion years..uppsz

From our corner of the universe, we really see the islands of stars. Universe, indeed, made up of galaxies travelling through space – billions of them, spread all over the universe.

Many astronomers believe that the universe was born about 12 billion years ago. Started with a gigantic explosion, and known as the Big Bang. Since then, the universe is expanding and still expanding even this time.


IV. The Living Void ?

The possibility that other life-forms may exist in the universe – and that we may one day contact them – has been staple of science fiction novels for a century or more. But now, however, the subject has moved out of the realms of fiction. By asking question about the formation of planets, astronomers hope to learn more about the nature of life and the chances of its recurrence elsewhere.

We hope to see all of these at all the corners of the universe through all the windows of the sky – after that we could see a wonderful metaphor for bridging unimaginable magical moment in the universe. And ... say “Hai” to your friends from everywhere in the Universe. Likes you are opening FB and have a folder as a cosmic filing cabinet, filled with your friends’ names from the place beyond imagination.


Salam WfG

Tulisan di atas sekedar kenang2an dari “Amateur Astronomy Workshop and Training for High Schools and Star Party (The 9th Asian-Pacific IAU Regional Meeting 2005 di BaliIndonesia, 26–29 July 2005)”.


Sekalian sekedar sezarah intro dari 1 sisi lain tentang materi pertemuan rutin HAAJ dengan topik SETI yang narasumbernya Bpk. Djuhana W. (salah seorang pembina HAAJ), pada hari Sabtu, 5 September 2009. Jam 16:30 – 20:00 WIB. Tempat: Planetarium & Observatorium Jakarta, lantai 2. Jln Cikini Raya 73 Jakarta Pusat. Sekaligus acara buka bersama (panitia, siapa yang nyediain ransum nih … uffz).


Alumni SC2009, yuk pada kumpul. Gimana FOSCA dan FPA, satu lagi “forgur” Astronomi? Gimana panitia? Siap ga siap deh .. hihi. Pertemuan rutin terakhir di Bulan Ramadhan nih.

Popular Posts